Harga minyak dunia juga turun lebih dari 10 % dipicu oleh kekawatiran memburuknya ekonomi sehingga konsumsi bahan bakar akan turun. Harga emas-pun turun tetapi tidak sebesar penurunan harga minyak dan komoditi lainnya.
Yang lebih menghebohkan lagi di berita-berita finansial kemarin adalah diumumkannya kerugian AIG – raksasa asuransi dunia – sebesar US$ 61.7 Milyar, suatu angka kerugian korporasi terbesar sepanjang sejarah Amerika.
Bukan hanya kerugian yang selangit ini yang bikin heboh, tetapi juga AIG dituntut oleh mantan salah satu direksi yang juga pemegang sahamnya yaitu Maurice Greenberg. Greenberg menuduh manajemen AIG menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya sehingga pemegang saham terbujuk untuk membeli saham tambahan dalam deferred compensation plans. Para pemegang saham ini akhirnya kehilangan seluruh investasinya di AIG setelah kerugian raksasa tersebut terungkap.
Bersamaan dengan hebohnya kerugian AIG; ‘dewa’-nya investasi Amerika Warren Buffet juga membuat heboh pasar investasi dengan surat terbuka ke para pemegang sahamnya. Di antara isi surat terbuka tersebut Buffet mengakui bahwa dirinya telah membuat beberapa langkah bodoh sehingga keuntungan kelompok usaha yang dipimpinnya anjlog 96 % dari tahun sebelumnya.
Krisis kali ini nampaknya lebih besar dampaknya bagi Amerika ketimbang peristiwa WTC 9/11. Ketika peristiwa WTC terjadi, Warren Buffet dengan perusahaannya Berkshire Hathaway relatif tidak terganggu. Bedanya dengan peristiwa WTC 8 tahun lalu adalah kali ini mereka tidak bisa menyalahkan orang lain atas apa yang dialaminya; maka tak kurang dari Warren Buffet harus mengakui kebodohannya secara terbuka. (Dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar