STOCK LIBERTY RESERVE

HARGA : Rp. 8750/LR

STOCK : 0


MITRA BISNIS TOKO MAS GUNUNG


Mencari MITRA KERJASAMA BISNIS TOKO PERHIASAN EMAS MUDA , silahkan anda lihat tawarannya di alamat www.tokomasgunung.blogspot.com

Dirham COIN Exclusive

Dirham COIN Exclusive
Koin dirham produksi Aneka Tambang design Exclusive dengan kadar 99.9% (Mau Jadi Agen Dirham? Harga cenderung naik terus seperti emas) Lihat infonya dibawah!

Sabtu, 20 Desember 2008

OBAMA siapkan $850 Milyar

Presiden AS terpilih Barack Obama mempertimbangkan paket stimulus ekonomi senilai US$ 850 miliar selama dua tahun. Paket ini bila disinergikan dengan suku bunga The Fed yang kini 0-0,25% bakal menjadi senjata ampuh untuk menyelamatkan ekonomi AS.

Paket stimulus ini akan menjadi ujian pertama bagi Obama di depan Kongres ketika resmi menjadi presiden Amerika Serikat (AS). Paket yang bertujuan membangkitkan kembali perekonomian AS ini akan menjadi langkah pemerintah paling drastis setelah upaya serupa untuk memerangi Depresi Besar di era 1930-an.


Obama belum memutuskan jumlah totalnya. Setelah berkonsultasi dengan kalangan ekonom beraliran liberal maupun konservatif, para penasihat Obama menyatakan kepada Kongres bahwa paket stimulus yang diajukan kemungkinan mencapai US$ 850 miliar. Jumlah itu lebih kecil dibanding rekomendasi sejumlah ekonom senilai US$ 1 triliun.
Paket ini merupakan strategi untuk menciptakan 2,5 juta lapangan kerja selama 2010-2011.

Pekan ini, menurut Juru Bicara DPR AS Nancy Pelosi, Partai Demokrat sedang menyiapkan rancangan undang-undang pemulihan ekonomi dengan anggaran sekitar US$ 600 miliar.

Seperti proyek-proyek pekerjaan umum di era depresi, paket stimulus Obama akan diarahkan untuk pembangunan jalan dan proyek-proyek infrastruktur lainnya, termasuk pembangunan dan renovasi sekolah. Paket stimulus itu juga ditujukan untuk pembangunan gedung-gedung pemerintahan yang hemat energi dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan.

Termasuk dalam paket stimulus ekonomi tersebut keringanan pajak kepada rakyat berpenghasilan rendah dan menengah. Obama kemungkinan juga tidak akan menaikkan pajak untuk warga kaya AS.

Namun, muncul kekhawatiran bahwa paket setimulus yang terlalu besar dapat mengganggu pasar finansial, apalagi tim ekonomi Obama mengisyaratkan disiplin fiskal.

Para penasihat Obama sependapat, tanpa program pemerintah dan stimulus, pengangguran akan meningkat di atas 9% dan tidak akan turun jumlahnya hingga tahun 2011.

Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Demokrat, Harry Reid, mengatakan, Kongres akan memberikan rekomendasi atas paket pemulihan ekonomi pada awal 2009. “Dia akan mendapatkan persetujuan kami sangat cepat. Dalam 10 hari pertama hingga dua pekan setelah dilantik menjadi presiden pada 20 Januari 2009, kami bisa menyetujui paket stimulus,” ujar Reid seperti dilansir AP. Tapi, paket stimulus ini diduga mendapat tentangan kuat dari Partai Republik di Kongres.

Seluruh dunia berlomba meluncurkan stimulus ekonomi untuk memerangi resesi global. Total paket stimulus yang sudah menjadi komitmen seluruh dunia mencapai US$ 3,44 triliun. Itu di luar paket dana talangan (bailout) global yang totalnya berjumlah US$ 4,3 triliun.

Sejumlah ekonom melihat bahwa paket stimulus fiskal ini dikombinasikan dengan rendahnya suku bunga The Fed yang kini sebesar 0-0,25% menjadi senjata yang ampuh untuk menyelamatkan ekonomi AS.

Seperti diberitakan, Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), Rabu (17/12) memangkas suku bunga acuan (Fed Fund rate/FFR) dari 1% menjadi 0%-0,25%. The Fed akan menggunakan seluruh instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga, serta membeli surat utang dalam jumlah tak terbatas guna memerangi resesi. Sedangkan suku bungan pinjaman tetap bertahan di posisi 1%.

Bangkit Akhir 2009

Meski seluruh kekuatan dikerahkan, Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn memperkirakan ekonomi AS baru bangkit pada akhir tahun depan atau paling lambat awal 2010.

Chairman The Fed Ben Bernanke lebih optimistis, yang menyebut ekonomi AS akan pulih pada pertengahan tahun depan.

Kahn mendasari pandangannya itu setelah melihat kemungkinan bahwa pasar perumahan telah menyentuh titik terendah dan reaksi pasar terhadap stimulus fiskal. “Namun, kami mengakui bahwa kemungkinan pemulihan ini masih dibayangi ketidakpastian,” kata dia seperti dikutip Reuters.

Karena itu, IMF mengkritisi pemerintah sejumlah negara yang tidak menyediakan stimulus ekonomi yang memadai untuk mengangkat kepercayaan konsumen.

Sementara itu, Presiden Bank Dunia Robert Zoellick mengatakan, ekonomi global akan memburuk pada semester pertama 2009 seiring bertambahnya jumlah penganggur.

Menurut dia, kebangkitan ekonomi global pada tahun 2009 akan tergantung pada bagaimana pemerintah seluruh dunia bekerja sama mengimplementasikan kebijakan moneter dan fiskal, serta apakah mereka tidak mengedepankan proteksionisme.

“Saya khawatir pada enam bulan pertama tahun 2009 akan muncul banyak masalah di dunia, termasuk di Asia,” ujar Zoellick.

Dalam pandangan Zoellick, krisis finansial ini dapat berubah menjadi krisis pengangguran pada 2009. Untuk itu, Bank Dunia akan menyediakan dana yang cukup untuk membantu negara-negara miskin mengatasi perlambatan ekonomi.

Sejauh ini, sejumlah korporasi besar global telah mengumumkan PHK terhadap 421.920 karyawan, mayoritas di sektor keuangan sebanyak 141.350 orang.

Di AS, karyawan ter-PHK yang menebus klaim asuransi mencapai rekor tertinggi dalam 26 tahun, sebanyak 573.000 orang.

Bank Dunia memproyeksikan bahwa global tahun depan semakin suram, hanya tumbuh 0,9%. Volume perdagangan terkontraksi 2,1% untuk pertama kalinya dalam 26 tahun terakhir. Bank Dunia mengasumsikan ekonomi global baru rebound pada 2010 yang tumbuh 3,0%, serta volume perdagangan akan melonjak 6,0%.

Dampak The Fed

Di lain sisi, keputusan The Fed memangkas bunga hingga 0-0,25% akan membawa dampak positif bagi emerging market, termasuk Indonesia. Direktur Dana Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, penurunan suku bunga itu memberikan sinyal The Fed ingin menggunakan segala cara untuk menghidupkan ekonomi dan ke depan tekanan inflasi tidak ada lagi. AS juga hendak mendongkrak laju pertumbuhan uang beredar, yang saat ini cukup tinggi sekitar 8% seperti ketika resesi tahun 2001.

Dampak berikutnya, akan banyak dana dari AS yang masuk ke emerging market, termasuk Indonesia, segera setelah konsolidasi selesai yang tidak akan lama lagi. “Hari ini (Kamis) yield obligasi kita bahkan sudah turun drastis dari 13-15% ke 11%,” kata Purbaya.

Sedangkan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman D Hadad menilai, pemangkasan suku bunga acuan ke 0-0,25% di AS diharapkan mampu menggerakkan sektor riil tak hanya di negara tersebut, tapi juga di Indonesia. Hal itu bisa menopang pertumbuhan kredit sepanjang 2009 setelah larinya investor asing di paruh terakhir tahun ini. ”Paling tidak, itu bisa menjadi acuan BI untuk melonggarkan kebijakan moneter dengan ikut juga menurunkan suku bunga,” katanya.

Kebijakan itu diyakini menstimulus permintaan dalam negeri AS, meskipun tingkat ketidakpercayaan masih tinggi.

Secara terpisah, Wakil Direktur Utama Bank Internasional Indonesia (BII) Sukatmo Padmosukarso dan Direktur CIMB Niaga Catherine Hadiman menilai, stimulus yang disiapkan AS diharapkan memulihkan korporasi besar di AS yang memicu bertambahnya permintaan. Stimulus diyakini mampu memulihkan pasar keuangan dan perekonomian di negara tersebut. “Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi di Asia termasuk Indonesia juga terimbas terutama di pasar keuangan,” ujar Chaterine.

Krisis finansial global telah membuat perbankan di dunia menderita kerugian dan menghapusbukukan kredit senilai US$ 1 triliun. (tya)

(sumber majalah investor)

Tidak ada komentar: