PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) mencatat perolehan kontrak selama semester I tahun ini mencapai Rp600 miliar. Perseroan saat ini mengincar satu proyek baru di bidang konstruksi senilai Rp100 miliar.
Sekretaris Perusahaan Duta Graha Johan Halim menuturkan proyek yang dikerjakan selama semester I tahun ini di antaranya pembangunan bandar udara Kuala Namu di Sumatra Utara dan beberapa proyek swasta. "Selain itu kami juga mengerjakan pembangunan sarana pendidikan yang ada di Aceh. Kami mengharapkan hingga akhir tahun ini bisa meraup kontrak sebesar Rp1,7 triliun," katanya kemarin.
Menurut Johan, perseroan akan menggunakan dana untuk keperluan modal kerja dan investasi tahun ini dari pinjaman sejumlah bank. Dia menuturkan bank yang sudah memberikan komitmennya adalah Bank Permata Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. "Komitmen sudah diperoleh, tetapi dana tersebut belum kami tarik, dan akan dipakai kalau perseroan membutuhkan," tuturnya.
Tambahan modal kerja diperlukan perseroan agar bisa membidik berbagai proyek, terutama yang menjadi program pemerintah. Namun, lanjutnya, Duta Graha juga tidak menutup kemungkinan menggarap proyek swasta. Duta Graha merupakan emiten yang bergerak di bidang konstruksi infrastruktur. Perseroan juga berencana ekspansi ke sektor pembangkit listrik dengan menggandeng mitra bisnis lainnya. Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan menargetkan hingga akhir tahun bisa mencatat pendapatan sebesar Rp1,26 triliun. Jumlah tersebut turun dari target sebelumnya sebesar Rp1,8 triliun akibat penundaan sejumlah proyek.
Target dalam jangka menengah saham DGIK 175, dan target jangka 12 bulan melampaui harga IPOnya (225) menuju target harga 260.
(dari berbagai sumber)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar