JANJI-JANJI OBAMA

Saat belum dilantik OBAMA sudah berjanji bahwa akan melakukan perbaikan kondisi ekonomi US, dengan jalan kembali membangun proyek-proyek infrastruktur yang bersifat PADAT KARYA guna
menyerap banyak tenaga kerja. Target penyerapan tenaga kerja 600.000 orang, ini bukan jumlah yang sedikit, padahal sementara itu pendapatan negara dari sektor pajak berkurang akibat insentif
yang diberikan pada wajib pajak semakin besar. Beban krisis ekonomi membuka peluang bagi pemerintah untuk meringankan tarif pajak, sehingga tidak membebani dunia usaha. Tetapi disisi lain pendapatan akan berkurang, jika begitu maka tenaga kerja yang akan diserap nanti bagaimana? apakah mau digaji dengan batas minimum, atau tetap digaji standard padahal pendapatan negara jelas berkurang. Inilah yang menjadi persoalan dari dulu jika negara kesulitan uang, biasanya mereka mencari solusi dengan kembali mencetak uang baru, hal yang perlu diwaspadai adalah dengan banyaknya jumlah uang yang beredar maka akan memperlemah nilai mata uang tersebut dan dapat memicu meningkatnya inflasi. Setelah bail out-bail out yang dilakukan, kini pemerintah US juga harus merencanakan pembayaran upah kerja bagi para tenaga kerja baru yang akan diserap nanti. Bom waktu inflasi terus berjalan tinggal menunggu kapan meledaknya, bisa secara tiba-tiba dan amat besar terasa, bisa pula berjalan pelan tidak terasa tapi tetap terjadi inflasi yang makin membesar. Bagaimana dengan Indonesia sendiri? BI ternyata optimis bahwa tahun ini inflasi di Indonesia bisa ditekan 7%....yahh semoga aja, bukan janji-janji bohong...harapan kosong.....