STOCK LIBERTY RESERVE

HARGA : Rp. 8750/LR

STOCK : 0


MITRA BISNIS TOKO MAS GUNUNG


Mencari MITRA KERJASAMA BISNIS TOKO PERHIASAN EMAS MUDA , silahkan anda lihat tawarannya di alamat www.tokomasgunung.blogspot.com

Dirham COIN Exclusive

Dirham COIN Exclusive
Koin dirham produksi Aneka Tambang design Exclusive dengan kadar 99.9% (Mau Jadi Agen Dirham? Harga cenderung naik terus seperti emas) Lihat infonya dibawah!

Senin, 20 April 2009

Kapan Hyper inflasi akan terjadi.......????


Harga Emas US$ 868.90/Oz ; Nilai Tukar Rupiah Rp 10,800/US%$ ; US$ Index pada angka 85.87. terus tertekan setelah PEMILU Indonesia tanggal 9 April.
Karena US$ lagi perkasa, maka harga emas dalam US$ rendah. Ketika hal ini terjadi bersamaan dengan menguatnya nilai tukar
Rupiah – maka penurunan harga emas menjadi significant seperti yang terjadi sepanjang pekan ini.

Pertanyaan saya adalah, mengapa US$ ini tetap kuat padahal krisis finansial global justru bermula dari negara tersebut ?.
Jawabannya agak panjang, tetapi memang benar bahwa US$ menunjukkan angka yang cenderung menguat selama krisis ini.

Sejak awal krisis akhir September 2007 sampai sekarang bank-bank sentral dunia telah mem-bailout atau setidaknya memberikan
jaminan senilai kurang lebih US$ 20 trilyun. Tetapi pada periode tersebut US$ Index malah menguat dari kisaran angka 78 di
awal krisis ke kisaran angka 86 sekarang.

Toxic Assets Ini yang disebut sebagai US$ Paradox; menguatnya nilai tukar US$ kali ini bukan disebabkan oleh ekonomi yang
membaik di negeri tersebut. Tetapi malah oleh sebab yang sebaliknya, yaitu proses pembusukan ekonomi yang sedang berlangsung.
Untuk menjelaskan hal ini, perhatikan ilustrasi disamping.

Ketika institusi perbankan, asuransi dlsb. mengalami masalah yang sangat besar dan terancam kebangkrutan; maka bank sentral
negeri itu mem-bailout institusi-institusi tersebut dengan uang rakyat. Aset-aset yang beracun dari institusi yang terancam
bangkrut, ditukar dengan uang rakyat.

Namun uang rakyat yang dibenamkan ke institusi yang bermasalah ini juga tidak memadai untuk membuat mereka segera sembuh;
berapa banyakpun dana dibenamkan dalam program bailout bila yang diselamatkan masih terus memburuk keadaannya – maka dana
semacam ini seperti nggarami laut – tidak berdampak pada aktifitas ekonomi berikutnya.

Bank tetap belum bisa menyalurkan kredit, likwiditas tetap sulit – US$ tetap langka. Inilah yang menyebabkan US$ bernilai
tinggi – karena langka ditengah krisis yang sedang terjadi. US$ yang lagi bernilai tinggi ini pula yang kemudian membuat
harga emas dunia kelihatan relatif rendah – bila dibeli dengan mata uang US$.

Lantas sampai kapan hal ini berlangsung ?. Ada dua kemungkinan untuk ini yaitu pertama bila institusi yang berusaha
ditolong tersebut benar-benar selamat, maka uang bailout yang selama ini dibenamkan ke institusi tersebut akan meledak
keluar dalam bentuk penyaluran kredit dlsb yang tiba-tiba membesar. Dampaknya adalah likwiditas akan tinggi jauh melebihi
likwiditas sebelum krisis; inflasi yang tinggi / hyper inflasi akan timbul pada masa ini.

Kemungkinan kedua adalah kalau bailout gagal, maka para pembeli bond Amerika akan sadar bahwa yang mereka beli adalah bond
atas aset-aset beracun dari institusi yang tidak akan sembuh dari sakitnya. Pada saat mereka menghentikan pembelian bond
Amerika ini, maka saat itulah US$ akan jatuh harganya dan bisa menyebabkan inflasi yang sangat tinggi atau hyper inflasi.
Sama bukan DAMPAKNYA dengan kemungkinan pertama.

Jadi situasi paradox yang dihadapi oleh US$ saat ini – tidak akan berlangsung terus menerus. Segera setelah bailout berhasil
atau sebaliknya segera setelah masyarakat investor dunia sadar bahwa bailout gagal/berhasil – maka situasi paradox ini akan
berakhir. Saat itulah harga emas dunia akan melonjak tinggi dalam US$ - karena US$-nya yang jatuh dan inflasi yang melonjak tinggi.

(Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: