STOCK LIBERTY RESERVE

HARGA : Rp. 8750/LR

STOCK : 0


MITRA BISNIS TOKO MAS GUNUNG


Mencari MITRA KERJASAMA BISNIS TOKO PERHIASAN EMAS MUDA , silahkan anda lihat tawarannya di alamat www.tokomasgunung.blogspot.com

Dirham COIN Exclusive

Dirham COIN Exclusive
Koin dirham produksi Aneka Tambang design Exclusive dengan kadar 99.9% (Mau Jadi Agen Dirham? Harga cenderung naik terus seperti emas) Lihat infonya dibawah!

Rabu, 04 Februari 2009

Industri Global Terjungkal

Industri global terjungkal

Industri global terperosok
Produksi manufaktur 2008 menumpuk

MASSACHUSETTS: Anjloknya permintaan ekspor selama krisis mendorong sektor manufaktur di sejumlah negara industri, seperti Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan pada Januari 2009 terperosok hingga titik terendah.

Industri manufaktur di AS diproyeksikan turun selama Januari 2009 pada laju tercepat sejak 28 tahun terakhir, menyusul penurunan penjualan yang menyebabkan penumpukan produksi pada akhir 2008.

Nilai tengah survei Bloomberg terhadap sejumlah ekonom menyebutkan indeks manufaktur turun menjadi 32,5 pada bulan lalu yang merupakan posisi terendah sejak Juni 1980, dari 32,9 pada bulan sebelumnya.

Industri manufaktur, seperti General Motors Corp dan Caterpillar Inc memangkas produksi dan memberhentikan sejumlah karyawan akibat penurunan ekonomi global terbesar sejak Perang Dunia II, yang mengakibatkan penumpukan produksi.

Pekan lalu, Presiden AS Barack Obama mengingatkan Kongres bahwa ekonomi semakin memburuk, sehingga perlu stimulus anggaran untuk mencegah PHK, serta meningkatkan belanja konsumen dan pelaku usaha.

"Saat ini, ekonomi sedang menurun, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan ekonomi dapat bangkit dalam waktu dekat," ujar Brian Bethune, Kepala Ekonom Keuangan IHS Global Insight Lexington, Massachusetts, AS, kemarin.

Adapun industri manufaktur China juga turun selama Januari 2009 akibat resesi global yang menurunkan pertumbuhan ekonomi Asia, yang didominasi oleh ekspor.

Dari Tokyo, produksi pabrikan Jepang turun pada rekor terendah selama Desember 2008 untuk merespons penurunan permintaan. Sementara itu, Korea Selatan melaporkan rekor penurunan ekspor sebesar 32,8% selama Januari 2009.

Sementara itu, perhelatan World Economic Forum (WEF) yang berakhir pekan lalu ternyata gagal merumuskan arsitektur perekonomian dunia pascakrisis. Alih-alih mencapai konsensus, peserta pertemuan Davos malah bersitegang menyangkut situasi politik dan perekonomian dunia.

Dari mulai Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan yang meninggalkan sesi diskusi hingga Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin yang menuding AS sebagai sumber malapetaka ekonomi.

Hampir sebagian peserta pertemuan Davos kali ini, yang dianggap sebagai forum tersuram yang pernah diadakan, menyalahkan bankir sebagai pemicu keruntuhan sistem keuangan. (bloomberg)

Tidak ada komentar: