STOCK LIBERTY RESERVE

HARGA : Rp. 8750/LR

STOCK : 0


MITRA BISNIS TOKO MAS GUNUNG


Mencari MITRA KERJASAMA BISNIS TOKO PERHIASAN EMAS MUDA , silahkan anda lihat tawarannya di alamat www.tokomasgunung.blogspot.com

Dirham COIN Exclusive

Dirham COIN Exclusive
Koin dirham produksi Aneka Tambang design Exclusive dengan kadar 99.9% (Mau Jadi Agen Dirham? Harga cenderung naik terus seperti emas) Lihat infonya dibawah!

Jumat, 13 Februari 2009

Perbankan AS butuh US$2 triliun

Senat AS loloskan paket stimulus fiskal US$838 miliar

WASHINGTON: Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner menjanjikan pendanaan US$2 triliun untuk mendorong pencairan pinjaman dan membersihkan aset-aset bermasalah bank guna mengakhiri krisis kredit yang mengarah pada resesi ekonomi.

"Jika dilihat dari tanda-tanda pemulihan, kerja sistem keuangan saat ini bertolak belakang dengan pemulihan. Pada saat yang sama, resesi menambah tekanan kepada perbankan. Situasi ini merupakan dinamit berbahaya, kami perlu mengatasinya," ujarnya pada saat meluncurkan strategi pemulihan sektor keuangan baru itu, kemarin.

Geithner mengatakan strategi baru itu terkait dengan anjloknya nilai saham yang dimulai dari sektor keuangan. Sementara itu, investor menyiratkan kekhawatiran karena tidak mengetahui rencana spesifik mengatasi aset bermasalah yang merugikan neraca keuangan perbankan.

Paket itu merupakan perluasan penggunaan dana penyelamatan industri keuangan (Troubled Asset Relief Program/TARP) senilai US$700 miliar, yang baru terserap separuhnya.

Program TARP, menurut sebagian kalangan, dinilai belum mampu mendorong peningkatan pinjaman bagi konsumen dan pelaku usaha.

Lebih jauh, Geithner menjelaskan komponen utama paket pemulihan Depkeu AS, yang diluncurkan itu adalah kerja sama masyarakat dan lembaga keuangan swasta dalam mendanai program pembelian aset-aset tetap dengan nilai sekitar US$1 triliun.

Kerja sama ini diharapkan dapat mengalirkan kembali kredit bagi konsumen dan pelaku bisnis. Pemerintah juga menyuntikkan tambahan dana wajib pajak ke perbankan dengan berbagai ketentuan, termasuk pembatasan pembayaran dividen, akuisisi dan gaji eksekutif perusahaan.

"Saya ingin terus terang, bahwa strategi ini akan membutuhkan banyak dana, memiliki risiko dan membutuhkan waktu," jelas Geithner.

Terkait dengan hal itu, indeks saham Standard & Poor 500 turun 4,9% menjadi 827,16 pada penutupan perdagangan di New York. Indeks bank S&P 500 jatuh 14%, termasuk penurunan saham Bank of America Corp sebesar 19%.

Stimulus fiskal

Pada Selasa waktu setempat, Senat AS akhirnya menyetujui paket stimulus fiskal senilai US$838 miliar, yang sebagian besar, yaitu sekitar US$500 miliar, akan diserap untuk pembiayaan proyek infrastruktur dan sisanya berupa pemotongan pajak.

Selanjutnya, pada pekan ini, paket stimulus versi Senat akan disinergikan dengan stimulus versi DPR AS senilai US$819 miliar

Mantan kepala ekonom IMF Kenneth Rogoff menilai Geithner belum cukup jelas menyampaikan kebijakan perluasan program TARP. Akibatnya, risiko kegagalan program baru itu semakin meningkat meskipun kebijakan itu belum dijalankan. "Geithner sudah melakukan kerja besar, tetapi mengecewakan dari sisi detail kebijakan."

Rogoff menilai menkeu AS gagal mengambil kesempatan untuk memberikan sinyal kuat bagi para investor.

Pekan ini, Obama mengatakan pihaknya belum mengetahui cara mendapatkan dana tambahan dan berapa banyak dana yang akan dibutuhkan sampai ekonomi dan kepercayaan di negara itu pulih. (bloomberg)

Tidak ada komentar: