Sekretaris Truba Alam, Gamalama Katoppo mengungkapkan, kontribusi Meta Epsi terhadap pendapatan TRUB sangat minim. "Makanya kami menjualnya karena kurang strategis," ujar Gamalama kepada KONTAN, Kamis (18/6).
Selama ini, Meta Epsi bergerak di bisnis jasa konstruksi, antara lain pemasangan pipa minyak dan jaringan transmisi listrik. Perusahaan yang antara lain juga dimiliki beberapa petinggi PT Apexindo Pratama Duta itu, menggarap berbagai proyek Pertamina dan PLN.
Gamalama bilang, TRUB membeli Meta Epsi seharga tidak jauh beda dengan nilai penjualan sekarang. Namun, Gamala menyatakan, TRUB merugi dari penjualan Meta Epsi. "Tetapi kerugiannya sangat kecil," tandasnya.
Sebagai catatan, berdasarkan laporan keuangan TRUB pada kuartal III-2008, perusahaan ini membeli 28,91% saham Meta Epsi seharga sekitar Rp 57,78 miliar pada bulan Oktober 2007.
Setelah menjual Meta Epsi, kini manajemen Truba Alam ingin fokus mengelola anak usaha yang menyumbang besar pada pendapatan mereka. Selama ini, PT Truba Jaya Engineering, paling besar mengisi kantong TRUB.
Hitungan Gemala, hingga akhir tahun lalu, Truba Jaya menyokong 80% dari total pendapatan TRUB.
Selain Truba Jaya, TRUB juga mendapat pemasukan dari pendapatan PT Manunggal Power. Anak usaha ini merupakan kontributor pendapatan terbesar kedua setelah Truba Jaya.
Truba Alam juga ingin lebih serius menggarap bisnis perdagangan dan penambangan batubara. Kini, TRUB memiliki ladang batubara di Muara Enim, Sumatera Selatan. Perkiraan kandungan batubara di lahan ini mencapai sekitar 140 juta ton.
Kontraktor berbagai proyek pembangkit listrik ini berharap, bisnis batubara mereka sudah beroperasi pada akhir tahun ini. Target produksi tahap awal adalah sebanyak 500.000 ton batubara setahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar