JAKARTA. Tahun ini, PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) lumayan agresif mengincar konstruksi proyek pembangunan pembangkit listrik. TRUB akan mulai mengerjakan tiga proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di berbagai daerah.
Ketiganya adalah PLTU di Lampung dengan kapasitas 2x30 Megawatt (MW), PLTU Pontianak 2x30 MW, dan PLTU Bangka yang berkapasitas 2x12 MW. Ketiga pembangkit akan menghabiskan dana sekitar US$ 150 juta.
TRUB akan membiayai proyek pembangkit listrik tersebut dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) 2009. Tahun ini, TRUB menyediakan capex sekitar US$ 450 juta.
Sekretaris Perusahaan TRUB Gamala Kattopo bilang, dana investasi itu berasal dari kas internal TRUB sebesar US$ 135 juta. "Selebihnya berupa pinjaman dari Bank Bukopin sebesar US$ 315 juta," ujarnya, Jumat (20/2).
Selain tiga pembangkit, TRUB tahun ini juga mengincar dua proyek konstruksi PLTU Tanjung Pala Cilacap dengan kapasitas 1x600 MW dan proyek konstruksi PLTU Teluk Naga Banten dengan kapasitas 2x300 MW. Kalau berhasil, TRUB bakal mengantongi nilai proyek sebesar US$ 30 juta.
Sebetulnya, TRUB masih memiliki tabungan proyek pembangkit. Tapi, berhubung masih krisis ekonomi, TRUB menunda pelaksanaan beberapa proyek pembangkit.
Proyek yang ditunda itu salah satunya PLTU Paluh Merbau di Sumatera Selatan, PLTU Karang Asem, dan PLTU IGCC. Dua PLTU yang terakhir berlokasi di Bali. Ketiga PLTU ini memiliki kapasitas total 900 MW, dan merupakan kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Selain proyek pembangkit, TRUB juga mulai memasuki bisnis batubara. Melalui anak usahanya, PT Manunggal Multi Energi, TRUB memulai eksploitasi batubara di Sumatera Selatan, pada Juni 2009. Untuk itu, TRUB harus mengeluarkan dana US$ 3 juta.
Tahun ini, total kapasitas produksi batubara di pertambangan ini 500.000 metrik ton. Tahun depan TRUB akan menaikkan kapasitas produksi batubara menjadi dua juta metrik ton per tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar