STOCK LIBERTY RESERVE

HARGA : Rp. 8750/LR

STOCK : 0


MITRA BISNIS TOKO MAS GUNUNG


Mencari MITRA KERJASAMA BISNIS TOKO PERHIASAN EMAS MUDA , silahkan anda lihat tawarannya di alamat www.tokomasgunung.blogspot.com

Dirham COIN Exclusive

Dirham COIN Exclusive
Koin dirham produksi Aneka Tambang design Exclusive dengan kadar 99.9% (Mau Jadi Agen Dirham? Harga cenderung naik terus seperti emas) Lihat infonya dibawah!

Senin, 25 Mei 2009

DGIK layak dikoleksi untuk jangka panjang

Berkenaan dengan program pemerintah tahun 2009-2014 bahwa fokus pembangunan nantinya akan ada di infrastruktur, maka sektor2 yang amat potensial 5 tahun mendatang adalah infrastruktur. Dan DGIK adalah salah satu yang dimungkinkan berkembang pesat untuk jangka panjang. Berikut berita aksi korporasinya :

Kontrak Baru DGIK Rp 360 Miliar
Senin, 11 Mei 2009 | 18:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) mengantongi kontrak baru Rp 360 miliar sampai dengan Mei 2009 dari target nilai kontrak Rp 1,7 triliun tahun 2009.

"Pada tahun 2008 perusahaan berhasil meraih nilai kontrak Rp 1,73 triliun, diharapkan 2009 kurang lebih sama," kata Direktur Utama DGIK, Dudung Purwadi, di Jakarta, Senin (11/5), kepada wartawan.

Dudung mengatakan, dalam tahun 2009 ini target kontrak baru tidak hanya bersumber dari proyek di dalam negeri, tetapi juga akan mencoba menggarap sejumlah proyek di luar negeri.

"Kami akan mencoba memperluas pasar ke Timur Tengah, di antaranya dengan membangun kantor cabang di Saudi Arabia dengan sasaran proyek-proyek gedung dan infrastruktur," jelasnya.

Salah satu yang tengah diincar perusahaan di antaranya Libya yang memiliki proyek senilai 50-100 juta yang sumber dananya berasal dari Economic and Development Fund for Libya, sehingga ada jaminan.

Peluang pasar di luar negeri sebenarnya sangat besar, misalnya negara tetangga seperti Brunei untuk pembangunan trade center tetapi untuk berkompetisi agak sulit karena masih menggunakan bunga pasar sementara kontraktor dari negara lain disubsidi, jelasnya.

"Belum lagi mengenai risiko jangan sampai kami sudah mengerjakan suatu proyek tetapi sumber dana untuk pembayarannya tidak jelas, di sini kami sangat hati-hati," ujarnya.

"Maksimal satu dua proyek di luar negeri untuk tahun 2009, meski namanya belum dapat dipublikasikan sampai kami memenangkannya," ujarnya.

Terkait dengan kontrak yang sudah didapat sebesar Rp 360 miliar, sebanyak lebih dari 60 persen untuk bangunan di sektor pendidikan dan kesehatan, sementara infrastruktur baru masuk Mei 2009 ini, jelasnya.

Salah satu proyek infrastruktur yang tengah digarap pembangunan jalan Tohpati Bali yang didanai Pemerintah Australia bekerja sama dengan Departemen Pekerjaan Umum, jelasnya.

Kemudian perusahaan juga mendapat proyek di Kaltim, Sulawesi, Nias, Riau, Jatim, dan Jateng sekitar 30 persen dengan pekerjaan yang nilainya mulai dari Rp 20 miliar, sedangkan untuk pekerjaan di bawah itu kami tidak ikut, paparnya lagi.

Menurutnya, untuk pekerjaan besar perusahaan mendapat pekerjaan di Samarinda Kaltim senilai Rp 138 miliar untuk pembangunan Kantor Dinas Tenaga Kerja, kemudian juga pekerjaan di kantor Diklat di Surabaya.

Mengenai sumber dana proyek infrastruktur APBN saat ini progress-nya belum banyak karena pengumuman tender sendiri baru dimulai April 2009, persiapan sendiri baru dilaksanakan Mei 2009, paparnya.

Persaingan di bisnis konstruksi saat ini kian ketat, setidaknya ada 10 pemain besar setara dengan Duta Graha, sementara di bawahnya ada 300.000 kontraktor yang tergabung lebih dari 50 asosiasi, jelasnya.

Perusahaan tahun 2009 ini menargetkan 60 persen mendapat pekerjaan dari sumber dana APBN, sedangkan lainnya berasal dari BUMN, sedangkan swasta sementara ini masih dibatasi, tuturnya.

Tidak ada komentar: